Tampilkan postingan dengan label Bulan ramadan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulan ramadan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Juni 2017

Pencakar Langit Ini, Ada Tiga Waktu Berbuka

Pencakar Langit Ini, Ada Tiga Waktu Berbuka


Pencakar Langit Ini, Ada Tiga Waktu Berbuka

Umumnya, waktu berbuka puasa berpatokan pada waktu dikumandangkannya azan Magrib. Namun, di gedung ini, bisa jadi tetangga Anda sudah boleh berbuka sementara Anda sendiri belum.

Kondisi di atas sepintas memang terdengar aneh, namun tidak jika Anda tinggal di Burj Khalifa, yang menjulang setinggi 828 meter. Bagi para pemeluk agama islam yang tinggal di sini, terdapat fatwa yang mewajibkan mereka menyesuaikan waktu berbuka yang terbagi dalam tiga waktu.

Mereka yang tinggal hingga lantai 80 boleh berbuka segera setelah azan Magrib terdengar, sementara penghuni yang tinggal di lantai 81 hingga 150, yang berada pada ketinggian 414 meter sampai 800 meter, harus menunggu dua menit setelahnya. Terakhir, penghuni yang tinggal di lantai 151 ke atas atau di atas 800 meter, harus menunggu tiga menit setelah azan Magrib berkumandang.

“Terlepas dari tempat Anda berada, Anda harus memperhatikan matahari terbenam yang sebenarnya. Anda tak boleh berbuka puasa sampai matahari terbenam, dan sampai Anda benar-benar bisa melihat matahari terbenam tersebut,” katanya.

Hal ini berlaku juga untuk sahur. Mereka yang berada di tempat lebih tinggi akan lebih dulu melihat matahari terbit, ketimbang mereka yang tinggal di lantai bawah. Namun, fatwa ini sebenarnya bukanlah hal baru.

“Ini sama saja seperti saat Anda berada di pesawat, Anda berbuka berdasarkan saat matahari benar-benar terbenam di area Anda sedang terbang. Anda tak boleh berbuka jika matahari masih bersinar terang di tempat Anda dan belum terbenam,” Dr. Al Haddad menjelaskan.

Selain di pesawat, fatwa ini juga berlaku bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan. Penduduk yang tinggal di bagian gunung yang lebih tinggi harus menunggu waktu berbuka lebih lama daripada penduduk yang tinggal di kaki gunung.

Fakta lain yang menarik dari Burj Khalifah terkait dengan ketinggiannya adalah Anda bisa menyaksikan matahari terbenam dua kali. Setelah Anda menyaksikan matahari terbenam di lantai bawah, bergegaslah naik ke lantai tertinggi untuk menyaksikan matahari tenggelam ‘lagi’. Para ilmuwan menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi karena bentuk bumi yang bulat.

Peramu Taktik Jitu Perang Badar Al-Khabab bin Al-Mundzir

Peramu Taktik Jitu Perang Badar Al-Khabab bin Al-Mundzir


Peramu Taktik Jitu Perang Badar Al-Khabab bin Al-Mundzir

Memenangkan satu peperangan tak hanya berbekal kekuatan. Taktik jitu dibutuhkan demi bisa meraih kemenangan pertempuran.

Seperti kisah yang menceritakan seorang pemuda Al-Khabab bin Al-Mundzir. Bagaimana dia memberanikan diri memberikan pandangan  perihal taktik menghadapi musuh saat Perang Badar dan membawa Umat Islam pada kemenangan.


Ketika pagi menyingsing dan matahari mulai memperlihatkan sinarnya, beberapa pasukan muslim mempersiapkan diri untuk berangkat ke medan tempur melawan pasukan kafir Quraisy yang selama ini menzalimi mereka.

Sama sekali tidak ada ketakutan pada raut wajah mereka. Menjadi syahid dalam peperangan pada saat itu adalah hal yang sangat diidamkan oleh setiap muslim.

Pasukan itu dipimpin langsung Rasulullah SAW. bersama para sahabat-sahabat tercintanya. Mulai Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib dan beberapa sahabat yang lainnya. Mereka lah para sahabat yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai As-Sabiqunal Awwalun yang sudah mendapatkan jatah khusus Allah ke surga-Nya.

Para pasukan itu sebenarnya dipersiapkan untuk menghentikan laju kafilah dagang kafir Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan. Namun ternyata kafilah dagang Abu Sufyan lebih memilih jalur memutar agar tidak bertemu dengan pasukan Islam.

Rasul pun mengarahkan pasukannya menuju bukit Badar. Sebuah bukit yang berada di dekat kota Madinah. Namun sayangnya, masih ada beberapa pasukan yang lebih menyarankan Rasul untuk menunggui kafilah dagang Abu Sufyan saja. Hingga muncullah teguran dari Allah:

“Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjata lah yang untukmu,dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir”.

Sehingga mereka pun bersepakat untuk tetap berangkat menuju mata air Badar dan mengabaikan kafilah dagang Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan.

Setibanya di mata air Badar, Rasulullah pun memerintahkan pasukannya untuk mencari posisi yang tepat sebagai pos pertahanan mereka. Rasulullah kemudian menjadikan lembah badar sebagai pos pertahanan mereka. Yakni tepatnya di sumur pertama yang dilalui mereka.

Peramu Taktik Jitu Perang Badar Al-Khabab bin Al-MundzirNamun, datanglah seorang pria pejuang pemberani kepada Rasulullah SAW. Nampaknya pria ini telah memiliki rencana lain selain rencana yang telah diputuskan oleh Rasulullah.

Pria itu bernama Al-Khabab bin al-Mundzir. Ia dengan hati-hati bertanya kepada Rasul. Ia tidak ingin menjadi sahabat yang membantah titah dan perintah Rasulullah SAW.

“Wahai Rasulullah , ampunilah aku jika terlalu lancang bertanya kepadamu. Wahai Rasul, apakah tempat ini adalah tempat yang diwahyukan oleh Allah SWT kepadamu sehingga engkau tidak bisa menolaknya atau tempat ini hanyalah pendapat pribadimu yang merupakan bagian dan siasat perang?”

Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Bukan wahai Khabab, ini hanyalah pendapatku semata. Ini bukan wahyu dari Allah”

Dia pun menjawab, “Jika benar begitu, bolehkah aku berpendapat wahai Rasul?”

Pria ini kemudian melanjutkan pertanyaannya dengan tenang dan hati-hati. Ia takut jika pendapatnya ini menyakiti perasaan Rasul atau mungkin tidak diterimanya.

Usulan Al-Khabab bin al-Mundzir

“Wahai Rasul, menurut pendapat ku, tempat ini bukan merupakan tempat yang baik. Kita seharusnya berada di tempat yang lebih dekat dengan sumber air. Mari kita bawa pasukan menuju sumber air. Setelah sumber air kita kuasai, kita tutup sumber air itu. Setelah itu kita harus membuat kolam yang kita isi dengan air dari sumber itu. Posisi ini akan sangat menguntungkan pasukan kita, karena persediaan air kita bisa terjamin sedangkan mereka tidak. Sehingga mereka akan kehausan karena kehabisan persediaan air.”

Usulan Khabab ini sangat diapresiasi Rasulullah. Tanpa fikir panjang, Rasulullah kemudian memerintahkan pasukannya sesuai dengan arahan dan pendapat Khabab.

Dan akhirnya taktik Khabab pun berhasil. Pasukan muslim mendapatkan persediaan air yang cukup selama berperang. Sedangkan kafir Quraisy kehausan dan kelaparan karena sumber air itu telah ditutup.

Kamis, 01 Juni 2017

Sajian Khas Buka Puasa Warga Bogor

Sajian Khas Buka Puasa Warga Bogor



Ramadan penuh dengan sajian makanan yang lezat, nikmat dan segar. Hidangan semacam kolak, kolang kaling, kurma serta timun suri, menjadi menu santapan utama yang umum saat berbuka.

Di Bogor, Jawa Barat, ada sajian makanan khas yang hanya muncul di bulan Ramadan.

Salah satunya mi glosor. Mi bertekstur lembut ini selalu ada hampir di setiap rumah sebagai salah satu menu favorit untuk berbuka puasa.

Jika mi biasa terbuat dari tepung terigu, mi glosor terbuat dari tepung sagu, berwarna kuning bening dan kenyal. Karena teksturnya yang licin saat disantap seperti menggelosor di kerongkongan.

Pelengkap makanan ini adalah sambel kacang dan gorengan, seperti bakwan atau orang Bogor menyebutnya bala-bala maupun dengan tempe goreng tepung.

Selain gorengan, makanan ini juga biasa disantap dengan krupuk berukuran besar, namanya krupuk asoy.

Mi glosor juga kerap menjadi menu andalan yang tidak bisa dilewatkan para pedagang takjil.

Opick misalnya, penjual takjil di Jalan Malabar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor ia tidak pernah absen menjajakan mi glosor saat Ramadan.

Mi berwarna warna kuning alami dari kunyit ini menjadi hindangan favorit untuk berbuka puasa.

"Mi glosor paling diburu masyarakat sebelum azan Magrib," kata Opick.

Menurut Opick, makanan yang memiliki rasa kenyal dan bentuknya khas itu biasa disajikan dengan kerupuk asoy dan aneka gorengan.

Risda, penjual takjil di Ahmad Sobana, Bantarjati, Kota Bogor mengaku mi bertekstur kenyal dan bentuknya yang khas akan diburu masyarakat sebelum azan Magrib berkumandang sebagai penanda berbuka puasa.

"Setiap Ramadan pasti banyak yang beli mi glosor buat buka puasa," ujar Risda.

Risda mengatakan, mi glosor memang hanya dijual saat Ramadan sebagai salah satu menu favorit buka puasa.

"Kalau hari biasa jarang sekali. Di pasar juga sama," ucap Risda.